latest articles

Materi dan Aplikasi DIAC

Hay sahabat blogger. Di dalam elektronika ada Dioda AC lho. Dioda tersebut biasa di sebut dengan DIAC . Berikut ulasanya mengenai DIAC.

DIAC

     DIAC merupakan salah satu anggota dari thyristor dan termasuk dalam jenis "Bidirectional Thyristor" yang juga dikenal sebagai "Bilateral Trigger Dioda". Istilah DIAC diambil dari "Dioda AC". Diac mempunyai dua buah terminal dan dapat menghantar dari kedua arah jika tegangan breakovernya (Vbb) terlampaui.

     DIAC tersusun dari tiga lapis bahan semikonduktor walaupun beberapa buku mengatakan baha DIAC tersusun dari piranti lapis empat, namun demikian pembuatnya menyatakan bahwa DIAC di buat dari tiga lapis bahan semikonduktor.
Tidak seperti halnya transistor, DIAC mempunyai tingkatan doping sekitar junctionnya yang sebanding.


        Gambar lapisan dan simbol DIAC


     DIAC mempunyai impedansi yang tingi bagi arus dalam dua arah, hingga bias DIAC melewati breakover arah mundurnya.
Biasanya bias untuk DIAC agar mencapai breakover ini adalah antara 28 sampai 36 volt, namun demikian tergantung dari pada tipenya.
Jika tegangan yang diberikan pada DIAC menyamai atau melebihi tegangan breakover, maka salah satu latch akan menutup.
DIAC adalah suatu komponen yang berprinsip seperti dua buah thyristor yang dihubungkan saling bertolak belakang. Oleh karena itu DIAC mempunyai dua buah tegangan penyalaan. Tegangan penyalaan pertama berada pada tegangan maju (+Vbo) sedangkan yang kedua ada pada tegangan baliknya (-Vbo). Karakteristik tegangan terhadap arus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.




     Dari kurva diatas kita dapat melihat bahwa DIAC selalu mempunyai karakteristik tahanan negatif yang secara terus menerus pada saat arus lebih besar daripada arus breakovernya.

     DIAC banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya yang menggunakan TRIAC.
Gambar berikut memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang memperlihatkan peran DIAC dalam rangkaian pengendali daya.




     Jika tegangan pengisian kapasitor telah mencapai breakover DIAC, maka DIAC akan menghantar sehingga kapsitor akan mengosongkan muatanya melalui DIAC dan gate TRIAC. Arus pengosongan kapasitor merupakan pulsa menyulut yang digunakan oleh TRIAC sebagai pengendali.
Jika beban sebenarnya bersifat induktif, maka perlu dipasang rangkaian R dan C secara parallel terhadap TRIAC untuk mengatur komutasi TRIAC.

                  




Read more

Speaker dan Jenis-jenisnya


Hay sahabat blogger.Kali ini admin Dunia Elektro Kita mau beritahu tentang speaker dan jenis-jenis speaker lho.Berikut ulasannya.

Speaker

       Speaker adalah komponen elektronika yang terdiri dari kumparan, membran dan magnet sebagai bagian yang saling terkait. Tanpa adanya membran, sebuah speaker tidak akan mengeluarkan suara, demikian sebaliknya. Bagian-bagian speaker tersebut saling terkait dan saling melengkapi satu sama lain.

       Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara. Proses pengubahan gelombang listrik / elektromagnet menjadi gelombang suara terjadi karena adanya aliran listrik arus AC audio dari penguat audio kedalam kumparan yang menghasilkan gaya magnet sehingga akan menggerakkan membran, Kuat lemahnya arus listrik yang diterima, akan mempengaruhi getaran pada membran, bergetarnya membran ini menghasilkan gelombang bunyi yang dapat kita dengar.
                    Bagian-bagian speaker

Empat Bagian Speaker beserta fungsinya yang utama adalah :

1.Conus (sekat rongga). Fungsinya menghasilkan gelombang tekanan akibat gerakan udara di sekitarnya yang disebabkan oleh gerakan kumparan. Gelombang inilah yang kita dengar sebagai bunyi.
2. Membran. Fungsinya menerima induksi dari magnet sehingga menghasilkan suara sebagai akibat dari getarannya.
3. Magnet. Fungsinya untuk menginduksi membran dan menghasilkan medan magnet.
4.Kumparan. Fungsinya untuk mengalirkan energi gerak kepada conus. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan menyebabkan kumparan bergerak sebagai akibat interaksi dengan medan konstan magnet.

         Bahan penyusun speaker sebagian besar adalah logam sebagai casingnya namun conus sebagai salah satu bagian speaker dapat terbuat dari beberapa macam bahan, kertas (press paper dan non press paper), plastik (plypropylene, mica, polycarbonate), logam (titanium, tembaga, berrylium), dan composite (bahan campuran, contohnya carbon fiber, honeycomb dan optical fiber Kevlar).
Rentang frekuensi suara yang mampu dihasilkan sistem speaker adalah diantara 20 Hz – 20 Khz dan itu adalah sesuai dengan rentang fekuensi pada pendengaran manusia. Berdasarkan rentang frekuensi itulah, speaker terbagi lagi dalam beberapa jenis.

Jenis-jenis speaker :
1. Midrange
          adalah speaker yang umumnya berukuran sekitar 3-4 inci yang memiliki cakupan frekuensi 350-4500Hz. Midrange ini biasanya diikutsertakan pada 1 set sistem 3 way car audio. Tugasnya untuk membantu menyempurnakan high frekuensi atau mengakomodasi vokal yang terdengar agar lebih fokus dan jelas.


2. Tweeter
          adalah speaker yang biasanya berukuran kecil 0,5 inci, paling besarpun berukuran 4 inci, tergantung merk dan kemampuan cakupan frekuensinya. Fungsi tweeter adalah untuk mereproduksi frekuensi tinggi yang cakupannya pada rentang 3500 Hz hingga 20 Khz. Contoh suara frekuensi tinggi ini antara lain adalah seperti suara vokal, cymbal drum dan suara dentingan alat musik lainnya. Tweeter pun juga ada yang dikenal dengan sebutan super tweeter / ribbon tweeter. Jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dari tweeter biasa, biasanya persegi panjang dibentuk plat tipis dan mampu menghasilkan suara high frekuensi yang tidak dapat dijangkau oleh tweeter biasa, yaitu pada rentang 5 – 23 Khz.


3. Subwoofer / woofer
          Fungsi speaker yang satu ini adalah untuk menghantarkan suara berfrekuensi rendah atau suara bass. Untuk woofer dibatasi pada rentang frekuensi 100 Hz atau dibawahnya, namun woofer yang mampu menyemburkan suara pada rentang frekuensi 40 Hz dan dibawahnya bisa disebut sebagai sebuah subwoofer. Pada umumnya subwoofer memiliki ukuran 12, 15, 18 inci sedangkan woofer sekitar 8-10 inci.


4. Midbass
          adalah jenis speaker yang juga biasa disebut midwoofer, fungsinya untuk menghasilkan suara berfrekuensi dengan rentang 80-350 Hz. Suara yang dihasilkan midbass lebih didominasi pada suara rendah. Biasanya midbass memiliki diameter 5-7 inci.


5. Fullrange 
          jenis speaker yang mampu mereproduksi sinyal audio pada semua range gelombang frekuensi audio.


6. Horn 
          jenis speaker yang diproduksi khusus untuk mereproduksi sinyal audio pada range gelombang frekuensi vokal manusia.
                           
                           Twitter, Midrange, dan Woofer

Jenis speaker berdasarkan desain/bentuk :

1. Speaker Dual Cone
         Desain speaker terdiri dari 2 buah cone ( konus ).


          Speaker Dual Cone

2. Speaker Coaxcial (Terpusat)
         Desain Speaker terdiri dari woofer, midrange dan tweeter dalam satu poros dan berdekatan.Peranti ini sengaja di desain menghasilkan frekuensi lebih rata. ( contoh speaker : 2 Way, Speaker 3 Way, Speaker 4 Way).
           Speaker Coaxcial (Terpusat)

3. Speaker Split (Terpisah)
         Jenis speaker ini adalah jenis terpisah. Woofer, Midrange dan tweeter terpisah. Speker ini dilengkapi dengan crossover yang tujuannya untuk membagi frekuensi suara (nada frekwensi rendah. menengah dan tinggi) :
a. Speaker 2 Way Terdiri dari Woofer, Tweeter dan Crossover
b. Speaker 3 Way Terdiri dari Woofer, Midrange, Tweeter dan Crossover.
                Speaker Split (Terpisah)


Sekian teman-teman, mudah-mudahan ini dapat bermanfaat.


Read more